Selasa, 25 November 2014

Sampai di manakah perahu kertas melaju
ketika senja mengirim muram
melepas siang yang kian meremang
Perahu kertas makin berguncang
dihempas gelombang, diayun bimbang
pengembaraannya pun terasa kian gamang
kar’na dihadapkan pada getir kenyataan
saat tubuh rapuhnya mulai basah dan pecah
sementara waktu tak memberinya kesempatan ’tuk berbenah
hingga membuatnya harus menyerah dan pasrah
Maka saat gelap makin merayap
dan sunyi kian mendekap
sebelum dirinya benar-benar lenyap
dalam diam ia pun berucap
: kini harus ku kubur segenap harap
di dalam senyap
tanpa tangis
tanpa ratap

Kamis, 06 November 2014


Maafkan ku menduakanmu
Mencintai dia di belakang kamu ooh
Salahkan semua tingkahku
Yang keterlaluan menyakiti kamu, kamu
Cinta tak mengapa kau marah
Tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita

Ku tak bisa menahan rasaku saat kau jauh dariku
Tak bisa hidup tanpa cinta, cinta

Maafkanlah aku melukis luka
Membuatmu bersedih mengundang air mata
Cinta tak mengapa kau marah
Tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita

Maafkanlah ku melukis luka
Membuatmu bersedih mengundang air mata
Cinta tak mengapa kau marah
Tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita

Maafkan aku, maafkan aku
Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku


MAAFKAN AKU YA..... @SYAIKHUD

ME..

MENUNGGU

Sungguh aku cinta kamu
Disini aku menunggumu
Termenung memikirkan kamu
Terbayang selalu wajahmu
Tak akan lelah ku memujamu
Bagi hatiku kaulah hidupku
Sampai kapankah harus kunanti
Datangnya cinta tulus darimu
Dengarkan rintihan dihatiku
Bertahan mengharapkan cintamu
Ku menunggu..
Sungguh aku sayang kamu
Disini aku menantimu
Setiap waktu aku rindu
Selalu ingin bertemu kamu
Ku menunggu..